Dengan semakin meluasnya beredarnya film atau video porno di kalangan masyarakat luas, sangat membuat orang resah khususnya para orang tua yg takut kalau-kalau anak mereka terjerumus ke dalam dunia yg tidak baik, contoh : pemerkosaan, pencabulan dan hubungan seks dibawah umur.
Kita tau bahwa merangsang diri sendiri secara seksual pada anak-anak bisa berisiko kebutaan. Kini efek yang hampir sepadan menjadi risiko bagi orang dewasa yang suka merangsang dirinya.
Penelitian terbaru menunjukkan menonton film porno benar-benar dapat mematikan bagian otak yang memproses rangsangan visual. Setidaknya, hal ini terjadi pada wanita.
Sebuah tim dari University of Groningen Medical Centre di Belanda mengamati kortek visual primer dari 12 wanita premenopause. Mereka sebelumnya dinyatakan dalam kondisi sehat, berorientasi heteroseksual, dan tugas mereka selama penelitian hanyalah menonton tayangan adegan ranjang.
Para wanita yang diteliti ada dalam kondisi terkontrol secara hormonal serta terkait gairah seks sesuai siklus menstruasi mereka. Selama penelitian, aktivitas otak mereka dipantau menggunakan positron emission tomography (lebih dikenal sebagai PET scan).
Mereka kemudian disuruh menonton tiga tayangan, yaitu film dokumenter tentang kehidupan laut di Karibia, adegan "pemanasan" sebelum bercinta, dan adegan persenggamaan eksplisit.
Hasil scan menunjukkan bahwa film erotis paling eksplisit, salah satu yang menampilkan oral seks dan persenggamaan, menghasilkan jauh lebih sedikit darah yang dikirim ke korteks visual primer. Efek yang sama terlihat ketika orang diminta untuk melakukan tugas non-visual, seperti mengingat kata-kata, saat mereka juga menonton beberapa jenis rangsangan visual.
Dalam keadaan biasa, ketika menonton film atau melakukan tugas visual lainnya, darah ekstra mengalir ke korteks visual.
Uroneurologis Gert Holstege, salah satu anggota tim peneliti, menyatakan kepada LiveScience bahwa otak lebih fokus pada gairah seksual dari pemrosesan visual selama aktivitas menonton film. "Anda harus menyadari bahwa otak membutuhkan cadangan energi sebanyak mungkin. Maka, jika ada beberapa bagian otak tidak difungsikan, cadangan itu segera turun, " katanya seperti dikutip Daily Mail.
Dia menghubungkan hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan otak bisa cemas atau terangsang, tapi tidak keduanya. Selama kegiatan orgasme, daerah otak yang berhubungan dengan kecemasan turun tajam, kata Holstege. "Inilah yang menjelaskan mengapa wanita dengan libido rendah sering menderita kecemasan."
Penelitian itu juga membuahkan simpulan lain: 'Jika Anda ingin berhubungan seks, Anda perlu menghasilkan situasi yang aman bagi wanita," katanya.
Source
Source
0 komentar:
Posting Komentar