BANJARMASIN - Gubernur Kalimantan Selatan, H.Rudy Ariffin melarang pejabat dilingkungan Pemerintah Provinsi bepergian ke luar daerah terhitung sejak sekarang hingga mei 2012 mendatang.
Alasannya tidak diperbolehkannya pejabat keluar daerah dikarenakan untuk menjaga kondisi keamanan dari dapampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang rencananya pada hari kamis (29/3) akan diputuskan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI disetujui kenaikan atau tidak dari usulan pemerintah pusat per tanggal 1 April 2012 nanti.
Sementara itu, dari pantauan Mata Banua hampir sebagian mobil dinas dilingkungan Pemerintah Kalsel yang diparkir di halaman kantor Gubernur Kalsel plat merah mobil diganti dengan plat mobil warna hitam. Alasannya mereka takut dihadang mahasiswa yang melakukan aksi demo di jalan raya.
"Saya minta kepada seluruh kepala SKPD kalau tidak penting agar jangan sampai tinggalkan daerah, ada kaitan dinas atau tidak. Kita lebih fokuskan pada rencana kenaikan harga BBM per 1 April mendatang terlebih dahulu," tegas Rudy Ariffin saat memimpin rapat coffe moring yang dihadiri seluruh pejabat di lingkungan Pemprov Kalsel di aula gedung graha abdi persada, Rabu 928/3).
Selain itu, dimintakan agar untuk saat ini kepala dinas atau badan yang mempunyai mobil dinas berplat merah agar jangan dipregunakan dulu keluyuran di jalan-jalan umum, untuk menhindari adanya aksi demo mahasiswa kembali.
Bagaimana diketahui bersama dampak dari adanyakenaikan harga BBM tentunya berimbas dengan adanya kenaikan seluru bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, tepung dan lainnya.
Kalau terkait enaikan bahan pokok masyarakat tentunya akan bersentuhan langsung dengan masyatakat yang setiap hari membutuhkan untuk konsumsi, sementara pemerintah diwajibkan untuk mengawasi hal tersebut.
Tidak itu saja yang perlu diperhatikan kenaikan tarif angkutan juga perlu diperhatikan. kepada Dinas Perhubungan dimintakan untuk melakukan pengawasan dan harus tau berapa simulasi dampakkenaikan tarif angkutan nantinya.
0 komentar:
Posting Komentar