Ratusan mahasiswa di Kota Palopo melakukan aksi unjuk rasa, Senin (12/3/2012), menolak rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada April 2012 nanti. Aksi mahasiswa tersebut sempat memacetkan arus lalu lintas, karena mereka memblokir badan jalan.
Pendemo mengatasnamakan diri Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli BBM, dalam aspirasinya, menolak rencana kenaikan harga BBM sebesar Rp 1.500 perliter dan tarif dasar listrik.
Mahasiswa melakukan aksi dorong motor menuju gedung DPRD Palopo, yang melambangkan rakyat Indonesia akan semakin sengsara jika harga BBM naik.
Dalam aksi unjuk rasa ini, salah seorang mahasiswa, Irfan Amir, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit At-Medica Palopo, karena menderita luka bakar di wajah akibat percikan api, ketika akan membakar ban bekas di jalan raya.
Irfan adalah mahasiswa Semester IV Sekolah Tinggi Islam Negeri (STAIN) Palopo, jurusan tarbiyah. Selain sebagai aktivis di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Irfan juga aktif di organisasi berbasis kedaerahan, Himpunan Mahasiswa asal Bassesang Tempe (Bastem) Luwu. Irfan terkena luka bakar di wajah bagian kanan.
Namun insiden tersebut tak membuat mahasiswa menghentikan aksinya. Mereka terus meneriakkan yel-yel menolak rencana kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik, karena akan membuat masyarakat semakin menderita.
Salah seorang pendemo, Hartati mengatakan, pemerintah baru akan menaikkan harga BBM, maka harga kebutuhan pokok sudah lebih dulu naik. Karenanya, jika kebijakan itu tetap diterapkan pemerintah, maka dipastikan akan sangat membebani masyarakat.
Source
Pendemo mengatasnamakan diri Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli BBM, dalam aspirasinya, menolak rencana kenaikan harga BBM sebesar Rp 1.500 perliter dan tarif dasar listrik.
Mahasiswa melakukan aksi dorong motor menuju gedung DPRD Palopo, yang melambangkan rakyat Indonesia akan semakin sengsara jika harga BBM naik.
Dalam aksi unjuk rasa ini, salah seorang mahasiswa, Irfan Amir, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit At-Medica Palopo, karena menderita luka bakar di wajah akibat percikan api, ketika akan membakar ban bekas di jalan raya.
Irfan adalah mahasiswa Semester IV Sekolah Tinggi Islam Negeri (STAIN) Palopo, jurusan tarbiyah. Selain sebagai aktivis di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Irfan juga aktif di organisasi berbasis kedaerahan, Himpunan Mahasiswa asal Bassesang Tempe (Bastem) Luwu. Irfan terkena luka bakar di wajah bagian kanan.
Namun insiden tersebut tak membuat mahasiswa menghentikan aksinya. Mereka terus meneriakkan yel-yel menolak rencana kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik, karena akan membuat masyarakat semakin menderita.
Salah seorang pendemo, Hartati mengatakan, pemerintah baru akan menaikkan harga BBM, maka harga kebutuhan pokok sudah lebih dulu naik. Karenanya, jika kebijakan itu tetap diterapkan pemerintah, maka dipastikan akan sangat membebani masyarakat.
Source
0 komentar:
Posting Komentar