TEMPO.CO , North Carolina - Kalau Anda mendapatkan temuan tentang bagaimana mengisi daya baterai menggunakan energi matahari melalui solar panel, itu sudah biasa.
Baru-baru ini mahasiswa pascasarjana dari Wake Forest University, di North Carolina, Amerika Serikat, membuat sebuah alat yang bisa mengubah suhu tubuh menjadi energi listrik dan mengalirkannya ke baterai ponsel.
Alat buatan Corey Hewitt yang dinamakan Power Felt ini berbentuk kain dengan termoelektrik. Penelitian yang dilakukan di dalam laboratorium Nanoteknologi di perguruan tinggi itu pada intinya berusaha menemukan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, selain memakai cahaya matahari atau angin.
Hewitt menjelaskan Power Felt bekerja dengan menggunakan karbon nanotube untuk menghasilkan energi listrik dari perbedaan antara suhu tubuh dan udara di sekitar.
Partikel karbon nanotube ini terbungkus di dalam serat plastik yang dibenamkan di dalam kain, sehingga mudah diselipkan ke bagian tubuh yang memiliki suhu tertinggi, seperti leher atau ketiak.
Baru-baru ini mahasiswa pascasarjana dari Wake Forest University, di North Carolina, Amerika Serikat, membuat sebuah alat yang bisa mengubah suhu tubuh menjadi energi listrik dan mengalirkannya ke baterai ponsel.
Alat buatan Corey Hewitt yang dinamakan Power Felt ini berbentuk kain dengan termoelektrik. Penelitian yang dilakukan di dalam laboratorium Nanoteknologi di perguruan tinggi itu pada intinya berusaha menemukan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, selain memakai cahaya matahari atau angin.
Hewitt menjelaskan Power Felt bekerja dengan menggunakan karbon nanotube untuk menghasilkan energi listrik dari perbedaan antara suhu tubuh dan udara di sekitar.
Partikel karbon nanotube ini terbungkus di dalam serat plastik yang dibenamkan di dalam kain, sehingga mudah diselipkan ke bagian tubuh yang memiliki suhu tertinggi, seperti leher atau ketiak.
"Tubuh pasti mengeluarkan panas dan ini adalah proses yang tiada henti," kata Hewitt seperti dikuti PC World, Ahad, 26 Februari 2012.
Sayangnya, salah satu kendala yang dihadapi Hewitt adalah setelah panas tubuh diubah menjadi energi listrik, bagaimana metode pengalirannya ke perangkat dan cara mengatur agar aliran listrik tetap stabil.
Selain itu, dibutuhkan kain yang lebih tipis lagi, sehingga tidak mengganggu aktivitas orang yang sedang mentransfer panas menjadi energi.
tempo
0 komentar:
Posting Komentar